Empat tahun aku mencintainya. Empat tahun aku menyerahkan segalanya, termasuk tubuh dan kepercayaanku. Tapi saat aku minta kepastian, dia pergi—dan meninggalkan luka yang tak bisa aku sembuhkan sendiri. Saat aku mencoba bangkit, pria demi pria datang, tapi bukan cinta yang mereka bawa—melainkan kepalsuan dan niat jahat. Hingga sebuah perjodohan mempertemukanku dengan seorang pria dewasa yang membuatku bertanya: Mungkinkah aku, yang bukan lagi wanita suci, masih pantas dicintai dan diperjuangkan? Ini adalah kisah tentang luka, pengkhianatan, dan perjuangan untuk bangkit—sekaligus menemukan cinta yang menerima tanpa syarat.