Dreame - why did you come back?
close button

Add Innovel to the desktop to enjoy best novels.

why did you come back?
book-rating-imgREADING AGE 18+
anggrek27_
Romance
ABSTRACT
Salju mulai turun di pusat kota beika Jepang. Iris mengencangkan pakaian musim dingin yang ia kenakan. Walau sudah memakai pakaian lengkap musim dingin, tubuhnya masih kedinginan. Sesekali ia menggigil bahkan bersin karena tak kuat menahan udara malam yang lebih dingin dari biasanya. "Dingin. Aku kedinginan" ucapnya. Iris krystal seorang wanita yang lahir pada musim dingin di bulan Desember. Tapi anehnya ia sangat membenci musim dingin. Karena sejak kecil ia terlahir lemah. Musim dingin membawa dampak buruk untuk tubuhnya dibandingkan musim lainnya. Saat musim dingin iris lebih rentan terkena flu atau pun demam tanpa akhir. Bahkan dalam kasus terparah iris akan berakhir dirumah sakit karena tubuhnya tidak bisa bertahan dengan suhu dingin di musim dingin. Seseorang yang membenci musim dingin tapi anehnya ia menghabiskan setengah dari umurnya untuk menunggu kedatangan musim dingin setiap tahunnya. Seperti saat ini alasan iris berada di taman beika pada malam hari walau sekarang adalah musim dingin karena ia menunggu seseorang. Seseorang yang membuat janji kelingking dengannya. Seseorang yang dulu mengatakan ia akan kembali saat musim dingin di bulan Desember tempat pada hari ulang tahun iris. "Kali ini kamu harus datang" "Ini kesempatan terakhir untukmu" "Ini juga harapan terakhirku" *** "Jangan menangis" Iris kecil menatap anak laki-laki dihadapannya. Rambutnya sehitam langit malam dan matanya bewarna biru secerah angkasa. Anak laki-laki itu lebih tinggi darinya. Dia manatap langsung kemata merah iris. Walau mata biru itu menatapnya dingin. Tetapi iris menyukainya. "Air mataku Tak bisa berhenti" jawabnya iris menggunakan tangannya untuk mengusap wajahnya yang basah karena air mata. "Hentikan, nanti matamu merah" Iris berhenti membiarkan anak laki-laki itu mengusap jejek air mata di wajahnya. "Kau akan kembalikan kan?" "Aku akan kembali" jawabnya Iris kecil menangis lagi. Kali ini tangisannya lebih kencang dari yang sebelumnya. Dia memeluknya mengusap lembut rambut panjang iris berharap tangisannya akan berhenti. "Iris tunggu aku"