"De, Soal apa yang kau lakukan kemarin..." "Ka, bukankah aku sudah beribu ribu kali minta maaf? itu diluar kendaliku. Aku sama sekali tak berniat bermain api dibelakang mu." "Benarkah yang kau katakan?" "tentu, Aku benar benar tulus padamu" "Ah tentu, makannya kau bertanya banyak pada teman laki laki ku. bahkan bertemu intens dengannya dibanding denganku" "Raka.." Jawab Dea lirih "Mari berjabat tangan" potong Raka. "untuk apa?" jawab nya heran. Raka menghela nafas lalu berkata "Mau kumaafkn atau tidak?" "Baiklah" "Dengan ini aku memaafkanmu, Dea. dan selamat Kau telah kehilanganku, mulai detik ini."Tanpa berkata kata lagi Raka berlalu meninggalkan Dea.